Senin, 12 Januari 2015

Softskill Artificial Intelligence



A.    Artificial Intelligence dan Sistem Pakainya
Pengertian Artificial Intelligence, dapat ditinjau dari dua pendekatan, yaitu pendekatan ilmiah (a scientific approach) dan pendekatan teknik (an engineering approach). Dimana menurut pendekatan Ilmiah yaitu pendekatan dasar ilmiah timbul sebelum invansi ke komputer, hal ini tidk sama dengan kasus mesin uap. Pendekatan ilmiah ini melihat batas sementara dari komputer dan dapat diatasi  dengan perkembangan teknologi lanjutan. Sedangkan menurut pendekatan teknik, yaitu usaha untuk menghindari definisi AI, tetapi ingin mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan dunia nyata.

Artificial Intelligence adalah sebuah rancangan program yang memungkinkan komputer melakukan suatu tugas atau mengambil keputusan dengan meniru cara berpikir dan penalaran manusia. Artificial Intelligence yaitu, ilmu tentang pembuatan mesin yang bekerja untuk memecahkan masalah dan melakukan pekerjaan yang sulit seperti otak manusia dalam melakukan hal itu sendiri.

Artificial Intelligence atau yang disebut dengan kecerdasan buatan ini, merupakan cabang dari ilmu komputer yang berpusat pada pengautomatisasi tingkah laku cerdas. Pengertian lain menyebutkan bahwa Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Artificial Intelligence juga merupakan sub bidang pengetahuan komputer yang ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia.
Artificial Intelligence dapat pula diartikan sebagai rekayasa kecerdasan yang didasarkan pada kecerdasan manusia. Sesuai dengan kecerdasan manusia, kecerdasan buatan dicirikan dengan adanya kemampuan untuk bernalar (reasoning) dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman di lingkungan (learning).

Menurut para ahli, Rich menyatakan bahwa Artificial Intelligence sebagai sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan manusia. Sedangkan menurut Turing dan kawan-kawan, Artificial Intelligence yaitu suatu perilaku sebuah mesin yang jika dikerjakan manusia akan disebut cerdas. Beberapa ciri kemampuan yang menandakan kecerdasan yang diadopsi dari definisi cerdas, antara lain yaitu :
1.         Mampu belajar dari pengalaman
a.         Tanggap terhadap situasi baru secara cepat dan sukses
b.        Menggunakan nalar dalam pemecahan masalah sekaligus mengarahkan perilaku secara efektif
c.         Mampu menggunakan pengetahuan untuk memanipulasi lingkungan
d.        Bernalar dan berakal sehat.

Dari uraian-uraian pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence adalah bagian dari ilmu komputer yang membuat komputer dapat bekerja dan mengambil keputusan seperti kecerdasan otak manusia.
2.         Lingkup utama dari Artificial Intelligence saat ini umum ditemui dalam bidang-bidang seperti berikut :
a.         Computer Vision : suatu metode Artificial Intelligence yang memungkinkan sebuah sistem komputer mengenali gambar sebagai inputnya. Contohnya seperti mengenali dan membaca tulisan yag ada di gambar.
b.        Fuzzy Logic : suatu metode Artificial Intelligence yang banyak terdapat pada alat-alat elektronik dan robotika yang memiliki kemampuan berpikir dan bertingkah laku seperti manusia.
c.         Game : suatu metode Artificial Intelligence yang berguna untuk meniru cara berpikir seorang manusia dalam bermain game. Contohnya : program Perfect Chessmate yang mampu berpikir setara dengan seorang grandmaster catur.
d.        General Problem Solving : suatu metode Artificial Intelligence yang berhubungan dengan pemecahan suatu masalah terhadap situasi yang akan diselesaikan oleh komputer. Biasanya permasalahan tersebut akan diselesaikan secara trial and error sampai sebuah solusi dari sebuah masalah didapatkan. Contohnya : program Eureka yang dapat memecahkan model linier programming.
e.         Speech Recognition : suatu metode Artificial Intelligence yang berguna untuk mengenali suara manusia dengan cara dicocokkan dengan acuan yang telah diprogramkan sebelumnya. Contoh : suara dari user dapat diterjemahkan menjadi sebuah perintah bagi komputer.
f.         Expert System : suatu metode Artificial Intelligence yang berguna untuk meniru cara berpikir dan penalaran seorang ahli dalam mengambil keputusan berdasarkan situasi yang ada. Dengan metode expert system ini, seorang user dapat melakukan konsultasi pada komputer. User seolah-olah dapat melakukan konsultasi langsung kepada seorang ahli. Contoh : program aplikasi yang mampu meniru seorang ahli medis dalam mendeteksi demam berdarah berdasarkan keluhan-keluhan pasiennya.

3.         Artificial Intelligence dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis :
a.         Pengontrol (controlling) :
1)        kontrol proses. misalnya : pengendali temperatur, pengendali tekanan, pengendali level, diagnosis kegagalan
2)        kontrol penggerak. misalnya : pengendalian motor listrik, pengatur sumber tenaga pada sentral atau distribusi
3)        kontrol manufacturing. misalnya : penjadwalan proses kontrol, dekomposition proses kontrol
4)        kontrol robot. misalnya : kontrol jalur laluan
b.        Peramalan (forecasting) :
1)        Peramalan pembebanan (load forecasting)
2)        Peramalan pemadaman (blackout forecasting)
3)        Peramalan saham (forex forecasting)
c.         Perencanaan (planning) :
1)        Perencanaan proyek (project planning)
2)        Penjadwalan kerja (job shop scheduling)
3)        Perencanaan anggaran (budget planning)
d.        Proses Image (image processing) :
1)        Computer vision
2)        Speech recognition
3)        Object recognition

B.     Penggunaan Artificial Intelligence Sebagai Expert Sistem Untuk Mendukung Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)
Sistem Pakar merupakan suatu metode Artificial Intelligence yang berguna untuk meniru cara berpikir dan penalaran seorang ahli dalam mengambil keputusan berdasarkan situasi yang ada. Sistem Pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali ini adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. GPS (dan program-program yang serupa) ini mengalami kegagalan dikarenakan cakupannya terlalu luas, hingga kadang justru meninggalkan pengetahuan penting yang seharusnya disediakan.
Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding sengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah kepakaran ditransfer dari seorang pakar atau sumber kepakaran lain ke komputer, pengetahuan yang ada di simpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan alasan-alasannya bila perlu.
1.         Komponen Utama Sistem Pakar :
a.         User Interface (antarmuka pemakai) : Memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar. User interface digunakan manajer untuk mengberikan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar dan menerima informasi dari sistem pakar.
1)        Input Sistem : untuk mempermudah dialog dua arah antara sistem dan pemakai dengan menampilkan teknik tanya jawab dan pengisian formulir, kemudian muncul bahasa perintah dan menu elektronik dan sistem manajemen database.
2)        Output Sistem : untuk menyarankan pemecahan masalah.
b.        Knowledge Base (basis pengetahuan) : Berisi pengetahuan-pengetahuan (gabungan) dalam memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Knowledge Base adalah bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan yang terdiri darifakta yang menggambarkan area problem dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta sesuai logika. Domain pengetahuan seorang pakar pada dasarnya adalah spesifik terhadap domain masalah.
c.         Inference Engine (mesin inferensi) : Bertugas menganalisis pengetahuan, memberikan kemampuan penalaran dan menarik kesimpulan berdasarkan knowledge base.
d.        Development Engine : Komponen yang digunakan untuk mengolah sistem pakar, terdiri dari bahasa pemrograman.
2.         Langkah-langkah perancangan Sistem Pakar sebaiknya mengikuti urutan sebagai berikut :
a.         Menentukan batasan-batasan atau bidang konsentrasi dari sebuah sistem pakar yang akan dirancang
b.        Memilih jenis keputusan yang diambil
c.         Membuat pohon keputusan (decision tree)
d.        Menuliskan IF-THEN rules
e.         Merancang antarmuka pengguna (user interface)
3.         Kategori Masalah Sistem Pakar. Masalah-masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, diantaranya adalah :
a.         Interpretasi : membuat kesimpulan dari sekumpulan data mentah, termasuk pengawasann, pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal dan beberapa analisis kecerdasan.
b.        Proyeksi : memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu. Diantaranya : peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi, prediksi lalu lintas.
c.         Diagnosis : menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.
d.        Desain : menentukan konfigrasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kelndala tertentu, diantaranya layout sirkuit dan perancangan bangunan.
e.         Perencanaan : merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu, diantaranya perencanaan keuangan, komunikasi militer.
f.         Monitoring : membandingkan tingkah laku suatu sistem yang teramati dengan tingkahlaku yang diharapkan darinya, diantaranya Computer Aided Monitoring System.
g.        Debugging dan repair : menentukan dan mengimplementasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi, diantaranya memberikan resep obat.
h.        Instruksi : mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek, diantaranya melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kerja.
i.          Pengendalian : mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks seperti kontrol terhadap interpretasi-interpretasi prediksi, perbaikan.
j.          Seleksi : mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan kmungkinan
k.        Simulasi : pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.
4.         Artifacial Intellgence di Aplikasikan Pada Psikologi
Artifacial apabila di aplkasikan pada psikologi dapat di lihat pada contoh di atas yaitu mind map, yang dapat mempermudah kita dalam membagi suatu objek atau materi dan dapat lebih mudah dalam penghafalan dan pengaplikasian...



Daftar Pustaka
  1. Alan. 2011. Pengenalan Sistem Berbasis Pengetahuan / Sistem Pakar. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/73450045/1/Pengertian-A-I. Diakses tanggal 10 Januari 2015.
  2. Anonim. 2008. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence. Diunduh dari http://k12008.widyagama.ac.id/ai/diktatpdf/Bab1_Pendahuluan.pdf. Diakses tanggal 10 Januari 2015.
  3. Anonim. 2012. NETtalk (artificial neural network). Diunduh dari http://en.wikipedia.org/wiki/NETtalk_%28artificial_neural_network%29. Diakses tanggal 9 Januari 2015.
  4. Anonim. 2011. Chapter II. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25713/3/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 8 Januari 2015.
  5. Anonim. 2012. Kognisi. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kognisi. Diakses tanggal 10 Januari 2015.
  6. Anonim. Bab II. Diunduh dari http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/314/jbptunikompp-gdl-ekobudiset-15682-3-babii.pdf. Diakses tanggal 7 Januari 2015.
  7. Anonim.  Pengenalan Kecerdasan Buatan. Diunduh dari http://lecturer.eepisits.edu/~entin/Kecerdasan%20Buatan/Buku/Bab%201%20Pengenalan%20Kecerdasan%20Buatan.pdf. Diakses tanggal 10 Januari 2015.
  8. Budi. 2012. Pengertian Artificial Intelligence. Diunduh dari http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/pengertian-artificial-intelligence/. Diakses tanggal 7 Januari 2015
  9. Harris, Michael C. 2011. Artificial Intelligence. United States :Q2Amedia. http://books.google.co.id
  10. Kaede. 2009. Makalah Sistem Pakar I. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/101538505/Makalah-Sistem-Pakar-1. Diakses tanggal 7 Januari 2015.
  11. Lestari, Dewi. 2012. Pengertian Definisi Sistem Pakar. Diunduh dari http://www.ummi.ac.id/ti/detail_jurnal.php?page=ZGV0YWlsX2p1cm5hbHBocA==&no=VG5jOVBRPT0=.diakses tanggal 10 Januari 2015.
  12. Siswanto.  2000. Bab I Pendahuluan. Diuduh dari https://webdosen.budiluhur.ac.id/dosen/930011/Kuliah/buku_AI.PDF. Diakses tanggal 9 Januari 2015.
  13. Yoseph. Kecerdasan Buatan. Diunduh dari http://dosen.narotama.ac.id/Artificial-Intelligence.doc. Diakses tanggal 9 Januari 2015.

Rabu, 17 Desember 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)



A.    PENGERTIAN SIM

            Sistem informasi manajemen atau lebih dikenal SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organsasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen atau dengan kata lain teknik pengelolaan informasi dalam suatu organisasi.

Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi  yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya. Gagasan sebuah system informasi yang demikian itu telah ada sebelum munculnya komputer. Namun computer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan , mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi. Komputer telah menambahkan sebuah teknologi baru dan ampuh pada system informasi. Akibatnya, sebuah system informasi berdasarkan computer akan betul-betul berbeda dengan sistem-sistem yang diolah secara manual atau elektro-mekanis. Siatem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida, diimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; lapisan ketiga terdiri dari sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat puncak manajemen.

Gordon B. Davis mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah system pemakai yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi-operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak computer dan prosedur-prosedur manual; model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan dan suatu data base.


Beberapa manfaat atau fungsi SIM :
1.      Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
2.      Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.      Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4.      Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung system informasi.
5.      Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.      Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari system informasi dan teknologi baru.
7.      Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan.
8.      Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi  , mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9.      Bank menggunakan system informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening Koran dan transaksi yang terjadi.
 

KONSEP SIM

Pada dasarnya konsep system organisasional ini memiliki hubungan antara system organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. System itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. System informasi adalah kumpulan pada hardware dan software computer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu system yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D).
Proses SA&D ini didasarkan pada pendekatan system untuk mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini :
a.       Seorang manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana suatu sistem bekerja.
b.      Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
c.       Suatu masalah (sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil.
d.      Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternative yang menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat  dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
e.       Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahana masalah tertentu.


PERANAN SIM DALAM PEMECAHAN MASALAH

1.      Peranan interpersonal
a.       Figure pimpinan : manajer melakukan tugas-tugas seremonial seperti memberikan tour ke fasilitas abagi tamu yang berkunjung.
b.      Pimpinan : manajer memelihara unitnya dengan mempekerjakan dan melatih staf serta memberikan motivasi dan semangat.
c.       Hubungan : manajer melakukan kontak dengan orang-orang diluar unti manajer itu sendiri dengan tujuan menjalankan urusan-urusan bisnis.

2.      Peranan informasional
a.       Monitor : manajer terus mencari informasi yang berisi kinerja unitnya,
b.      Desimenator : manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak lain di dalam unitnya.
c.       Juru bicara : manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak diluar unit.

3.      Peranan keputusan
a.       Wirausaha : manajer melakukan perbaikan yang permanen terhadap unit, seperti merubah struktur organisasi
b.      Penanganan gangguan : manajer memberikan reaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak diantisiapsi sebelumnya, seperti devaluasi mata uang di Negara-negara asing dimana perusahaan memiliki operasi.
c.       Pengalokasi sumber daya : manajer mengendalikan kas unitnya, menentukan sub unit mana yang akan menerima sumber daya.
d.      Negosiator : manajer menyelesaikan perselisihan yang terjadi di dalam unit dan antar unit dengan lingkungannya.
 




Sumber :

Davis, Gordon, 1993. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
G. Murdick, Robert / E. Ross, Joel / R. Claggett, James, 1997. Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Erlangga, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P, 2008. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan masalah. Bumi Aksara, Jakarta.
Jr, Raymond McLeod, 1997. Sistem Informasi Manajemen Versi Bahasa Indonesia. Prenhallindo, Jakarta.