Selasa, 26 Maret 2013

Tulisan 1 : Konsep Sehat, Sejarah Perkembangan Kesmen dan Pendekatan Kesmen

Konsep Sehat













Konsep Sehat menurut saya ialah cara atau bagaimana kita dapat bebas melakukan segala aktivitas yang kita inginkan, istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Sehat itu adalah sebuah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang diterima berdasarkan kriteria tertentu, sesuai jenis kelamin dan komunitas masyarakat. Sehat juga adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. Lalu suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial juga dapat dikatakan sebagai keadaan sehat. Adapula definisi sehat menurut WHO.

>Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkankonsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:

1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.



Dimensi Sehat :
Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :

 1) Kesehatan jasmani
 2) Kesehatan mental
 3) Kesehatan sosial
 4) Kesehatan spiritual
 5) Kesehatan sosietal

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Secara singkat dapat dikatakan ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang memperhatikan perawatan mental atau jiwa. Sama seperti ilmu pengetahuan yang lain, ilmu kesehatan mental memiliki objek khusus untuk diteliti dan objek tersebut adalah manusia. Manusia dalam ilmu ini diteliti dari titik tolak keadaan atau kondisi mentalnya. Analisis terhadap berbagai cara mendefinisikan ilmu kesehatan mental menunjukkan bahwa ilmu tersebut pertama-tama berbicara mengenai pemakaian dan penerapan seperangkap prinsip kesehatan yang bertujuan untuk mencegah ketidakmampuan menyesuaikan diri serta meningkatkan kesehatan mental. Secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Ada bukti dibatasi oleh untuk menilai keberadaan atau sifat gangguan mental sebelum catatan tertulis. psikologi evolusi menunjukkan bahwa beberapa disposisi genetik yang mendasari, mekanisme psikologis dan tuntutan sosial yang hadir, meskipun beberapa gangguan mungkin telah berkembang dari suatu ketidaksesuaian antara lingkungan leluhur dan kondisi modern.Beberapa kelainan perilaku istimewa telah ditemukan pada kera besar non-manusia.

Ada bukti dari zaman Neolitik dari praktek trepanation (memotong lubang besar ke dalam tengkorak), mungkin sebagai upaya untuk menyembuhkan penyakit yang mungkin telah memasukkan gangguan mental.

1. Mesir dan Mesopotamia
catatan Limited dalam dokumen Mesir kuno yang dikenal sebagai papirus Ebers muncul untuk menggambarkan kondisi gangguan konsentrasi dan perhatian, dan gangguan emosi di hati atau pikiran. Beberapa ini telah ditafsirkan sebagai menunjukkan apa yang kemudian akan disebut histeria dan melankolis. perawatan somatik biasanya termasuk menerapkan cairan tubuh saat membaca mantra magis. Halusinogen mungkin telah digunakan sebagai bagian dari ritual penyembuhan. candi agama mungkin telah digunakan sebagai terapi retret, mungkin untuk induksi negara reseptif untuk memudahkan tidur dan menafsirkan mimpi

2. India
Kuno suci Hindu dikenal sebagai Ramayana dan Mahabharata berisi uraian fiksi negara depresi dan kecemasan. gangguan mental pada umumnya dianggap mencerminkan entitas metafisik abstrak, agen supranatural, ilmu sihir atau ilmu sihir. Sebuah karya yang dikenal sebagai Samhita Charaka dari sekitar tahun 600 SM, bagian dari Ayurveda Hindu (“pengetahuan tentang kehidupan”), melihat sakit sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara tiga jenis cairan tubuh atau kekuatan yang disebut (Dosha).tipe kepribadian yang berbeda juga dijelaskan, dengan kecenderungan yang berbeda untuk kekhawatiran atau kesulitan.Disarankan menyebabkan termasuk diet yang tidak pantas, tidak menghormati terhadap, guru dewa atau lainnya; shock mental karena ketakutan yang berlebihan atau sukacita; dan aktivitas tubuh yang salah. Perlakuan termasuk penggunaan bumbu dan salep, daya tarik dan doa, persuasi moral atau emosional, dan mengejutkan orang.

3. China
Gangguan Jiwa dirawat terutama di bawah Pengobatan Tradisional Cina dengan herbal, akupuntur atau “terapi emosional”. Canon Batin Kaisar Kuning dijelaskan gejala, mekanisme dan terapi untuk penyakit mental, yang menekankan hubungan antara organ-organ tubuh dan emosi. Kondisi tersebut diperkirakan terdiri dari lima tahap atau elemen dan ketidakseimbangan antara Yin dan Yang.
Konsep yang berbasis di teori humoral secara bertahap memberi jalan untuk metafora dan terminologi dari mekanik dan lain ilmu fisika berkembang. Kompleks skema baru dikembangkan untuk klasifikasi gangguan mental, dipengaruhi oleh muncul sistem untuk klasifikasi biologis organisme dan klasifikasi medis penyakit. Istilah “gila” (dari Inggris Pertengahan berarti retak) dan gila (dari bahasa Latin yang berarti tidak sehat insanus) datang berarti gangguan mental dalam periode ini. The “gila”, jangka panjang digunakan untuk merujuk pada gangguan periodik atau epilepsi, kemudian menjadi identik dengan kegilaan. ”Madness”, lama digunakan dalam bentuk akar setidaknya sejak abad-abad awal Masehi, dan awalnya berarti cacat, sakit atau bodoh, datang ke berarti kehilangan akal atau menahan diri. ”Psikosis”, dari bahasa Yunani “prinsip hidup / animasi”, telah bervariasi penggunaan mengacu pada suatu kondisi pikiran / jiwa. ”Gugup”, dari akar Indo-Eropa yang berarti angin atau twist, otot berarti atau kekuatan, diadopsi oleh fisiologi untuk merujuk kepada proses elektrokimia sinyal tubuh (sehingga disebut sistem saraf), dan kemudian digunakan untuk merujuk kepada gangguan saraf dan neurosis. ”Obsession”, dari akar bahasa Latin yang berarti untuk duduk pada atau duduk melawan, awalnya dimaksudkan untuk mengepung atau dimiliki oleh roh jahat, datang berarti ide tetap yang bisa terurai pikiran.
 
Pendekatan Kesehatan Mental

Seseorang dapat dikatankan mencapai taraf kesehatan jiwa, jika ia dapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa menghargai orang lain dan dirinya sendiri, ada 

3 teori dalam kesehatan mental, yaitu :

a.    Orientasi Klasik
Sehat secara mental artinya tidak ada masalah ataupun keluhan mental, artinya seseorang dapat dikatakan dan dianggap sehat juika orang tersebut tidak mempunyai kelakukan dan perasaan tertentu, seperti rasa rendah diri, rasa lelah, cemas, ketegangan, dll yang dapat menimbulkan perasaan sakit atau tidak sehat yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Kelemahan dari Orientasi ini adalah :
- Simptom-simptom bisa terdapat juga pada individu normal
- Rasa tidak nyaman dan konflik bisa membuat individu berkembang dan memperbaiki diri.
- Sehat atau sakit tidak bisa didasarkan pada ada atau tidaknya keluhan.

b.    Orientasi Penyesuaian Diri
Ukuran sehat secara mental didasarkan juga pada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Orang yang sehat secara psikologis adalah orang yang mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Penentuan derajat kesehatan mental bukan hanya dilihat berdasarkan jiwanya tetapi juga dengan proses perkembangan dalam lingkungannya. Normal dalam Orientasi ini :
a) Normal secara statistik; yaitu apa adanya.
b) Normal secara normatif : individu bertingkah laku sesuai budaya setempat.

c.    Orientasi Perkembangan Potensi
Keharmonisan antara pikiran dan perasaan dapat membuat tindakan seseorang tampak matang dan wajar, dalam mencapai beberapa taraf kesehatan jiwa, jika seseorang dapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, bisa menghargai dirinya sendiri dan bisa dihargai oleh orang lain. Kesehatan mental : pengetahuan dan perbuatan yang tujuannya untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa pada kebahagian diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan penyakit jiwa. Tokohnya diantaranya : Allport, Maslow, dan Roger Fromm.

Kriteria mental sehat dalam orientasi ini :

1. Punya pedoman normatif pribadi ( bisa memilih apa yang baik dan menolak yang buruk)
2. Menunjukan otonomi independen , mawas diri dalam mencari nilai-nilai pedoman.

Seseorang dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat  kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri. Dalam psiko-terapi (Perawatan Jiwa) ternyata yang menjadi pengendali utama dalam setiap tindakan dan perbuatan seseorang bukanlah akal pikiran semata-mata, akan tetapi yang lebih penting dan kadang-kadang sangat menentukan adalah perasaan. Telah terbukti bahwa tidak selamanya perasaan tunduk kepada pikiran, bahkan sering terjadi sebaliknya, pikiran tunduk kepada perasaan. Dapat dikatakan bahwa keharmonisan antara pikiran dan perasaanlah yang membuat tindakan seseorang tampak matang dan wajar.Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan Hygiene mental atau kesehatan mental adalah mencegah timbulnya gangguan mental dan gangguan emosi, mengurangi atau menyembuhkan penyakit jiwa serta memajukan jiwa. Menjaga hubungan sosial akan dapat mewujudkan tercapainya tujuan masyarakat membawa kepada tercapainya tujuan-tujuan perseorangan sekaligus. Kita tidak dapat menganggap bahwa kesehatan mental hanyasekedar usaha untuk mencapai kebahagiaan masyarakat, karena kebahagiaan masyarakat itu tidak akan menimbulkan kebahagiaan dan kemampuan individu secara otomatis, kecuali jika kita masukkan dalam pertimbangan kita, kurang bahagia dan kurang menyentuh aspek individu, dengan sendirinya akan mengurangi kebahagiaan dan kemampuan sosial.



Referensi :

http://afand.abatasa.com/post/detail/2456/
http://id.pdfsb.com/jurnal+konsep+sehat+sakit+secara+umum
http://id.pdfsb.com/readonline/5946524265417831566e31304158356a56413d3d-6

http://unpredictablepeople.wordpress.com/2011/03/24/pendekatan-kesehatan-mental/
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar